Terlupakan di Indonesia, Olahraga Warisan Majapahit Ini Malah Jadi Kebanggaan di Filipina
Terlupakan di Indonesia, Olahraga Warisan Majapahit Ini Malah Jadi Kebanggaan di Filipina |
Seni bela Kali Majapahit ini diperkirakan tumbuh pertama kali sebagai warisan Laksamana Singosari yakni Kebo Abong. Tumbuh pesat di Indonesia membuat olahraga ini terus meluas ke Nusantara. Tapi sejak runtuhnya Majapahit bela diri satu ini dilupakan dan sekarang lestari di Filipina. Lalu seperti apakah perkembangan sampai ke sana? Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, Boombatis ingin mengulasnya. Yuk mari lihat kita lihat.
Tumbuh di Riau dan dibawa orang rantau ke Filipina
Luasnya daerah Majapahit di nusantara membuat olahraga ini berkembang di mana-mana. Termasuk di daerah Riau yang menjadi cikal bakal olahraga ini di Filipina. Dilansir laman, Juara.net, Kali Majapahit disebarkan dari daerah Sumatra itu menuju Malaysia, dan sampai di Filipina pada abad 14 sebelum masehi. Seperti yang saya ungkap tadi seni bela diri terus berkembang meski di negara asal mulanya terlupa. Kali Majapahit sendiri merupakan seni bela diri yang mencampurkan banyak olahraga bela diri, dari mulai Muaythai, Pencak Silat, Hakka, Kuntao dan Chen Tajin.
Semakin berkembang lewat pasangan suami istri Prancis
Sebagai olahraga yang banyak di sukai, Kali Majapahit mengalami perkembangan begitu cepat. Hingga membuat banyak orang di Filipina mempelajarinya. Bahkan oleh pasangan asal luar negeri yakni Fren Endvard dan Hiu Lila seni dikenalkan ke berbagai negara. Tercatat pada tahun 1998 mereka mengenalkan Kali Majapahit ke Singapura, Baguio dan Prancis. Tidak hanya itu saja kini mereka juga membuka sasana bela diri dengan nama Moorea. Meski tidak terdapat pada ajang multi event seperti SEA Games atau ASIA Game, Kali Majapahit tetap dikenal luas dan banyak penggemarnya.
Menjadi sebuah olahraga wajib untuk Polisi Filipina
Lestarinya olahraga ini di Filipina juga membuat polisi di wajibkan untuk berlatih seni bela diri ini. Di awali dengan keberhasilan dari demonstrasi kepada dewan anggota Filipina tahun 2008 dan seminar 2009, seni bela diri terus dijadikan keahlian dasar yang harus dipenuhi oleh aparatur negara. Penggunaan Kali Majapahit sendiri diharapkan mampu menambah kemampuan prajurit dalam membela atau melindungi orang sipil dengan tangan kosong. Gimana sobat apa kalian ke depan ingin melestarikan olahraga satu ini? Kalau aku sih ya mau, soalnya warisan yang perlu untuk dilestarikan.
Kali Majapahit adalah seni diri yang mematikan
Sebagai olahraga, Kali Majapahit merupakan seni bela diri yang mematikan. Dilansir dari laman SuaraKita, Kali Majapahit memiliki lima unsur yang mampu merobohkan siapa saja lawannya. Unsur pertahanan disebut dengan Sundang Gunung. Untuk menyerang dan menaklukkan, digunakan Sundang Kali dan Sundang Laut. Ada pun teknik Sundang Angin digunakan untuk bentuk penyusupan. Terakhir adalah Sundang Matahari yang digunakan untuk melindungi raja beserta keluarganya. Lantaran hal tersebut dulunya pasukan Majapahit mampu menguasai semua daerah nusantara yang luas ini. Tidak itu saja mereka juga mampu mengatasi beberapa pasukan asing.
Sebagai olahraga warisan asli leluhur, lestarinya Kali Majapahit di Filipina adalah tamparan keras untuk kita semua. Dan hal ini juga menujukan apabila bangsa orang Indonesia tergerus dengan perkembangan zaman. Semoga kasus Kali Majapahit ini tidak merembet kepada kebudayaan asli tanah air lain. Apabila banyak yang dicaplok kita bisa menjadi bangsa yang merugi.
Post a Comment