DANAQQ.COM SITUS BANDARQ DOMINO QQ BANDARQ ONLINE DOMINO 99 DOMINO QQ DOMINO99 ONLINE INDONESIA

4 Kasus Bercanda Bom dan Teroris yang Sempat Bikin Geger, Salah Satu Pelakunya Politikus

4 Kasus Bercanda Bom dan Teroris yang Sempat Bikin Geger, Salah Satu Pelakunya Politikus
Peristiwa terorisme beberapa waktu yang lalu tentunya menyimpan duka dan pilu di hati masyarakat. Bahkan sampai sekarang, masih banyak yang was-was jika kejadian serupa terulang kembali. Oleh sebab itu segala upaya dilakukan agar tak sampai ada serangan susulan. Baik rakyat dan pemerintah saling bersinergi.

Meski keadaan sedang banyak yang mengalami trauma, namun beberapa orang ini malah melakukan tindakan yang tak sepatutnya. Alih-alih menjaga keadaan tetap kondusif yang ada malah bercanda soal bom dan terorisme. Mirisnya salah satu darinya adalah seorang politikus. Lalu benarkah itu terjadi? Simak ulasan berikut.

Politikus bercanda soal bom, ancaman penjara pun menanti

Memang kalau yang namanya politikus selalu dipandang baik dari tutur kata hingga kelakuannya. Oleh sebab itu semua mesti dijaga dengan baik. Namun ternyata, nasib malang harus dirasakan oleh dua politisi yang merupakan anggota DPRD Banyuwangi. Mereka adalah Basuki Rahmad dan Nauval Badrim salah satu politisi dari partai Gerindra dan Hanura.



Bagaimana tidak, pasalnya saat menaiki sebuah pesawat mereka sempat bercanda bom, padahal waktu itu keadaan sedang panas akivbat isu terorisme. Akhirnya kedua politisi ini pun harus diturunkan dari pesawat. Mirisnya lagi sempat terjadi cek-cok lantaran tak terima dengan apa yang dilakukan kru pesawat. Akhirnya para politisi ini bisa saja terancam hukuman 1 tahun penjara akibat candaannya.

Bilang bawa bom dan ngaku teroris, seorang kakek bikin heboh

Tepatnya 18 Mei 2018, seorang kakek bikin heboh penumpang satu pesawat terbang lantaran aksi candaannya. Bagaimana tidak, pria yang diketahui bernama Darsil itu awalnya berperilaku biasa saja. Namun ketika pramugari menyapanya di pintu masuk, dirinya mengaku membawa Bom dan mengaku seorang teroris. Alhasil penumpang lain satu pesawat dengannya dibuat pucat pasi melihat gelagat tak biasa dari kakek yang satu ini.



Akhirnya Darsil pun harus diamankan dan pesawat pun mengalami delay lantaran ada pemeriksaan ulang. Kemungkinan apa yang dilakukan oleh kakek yang satu ini hanyalah candaan saja, mengingat umurnya yang sudah tua. Namun sayang candaan yang dilakukan tidak pada tempatnya.

Mengaku bawa bom, pesawat tujuan Malaysia hampir ditunda

Dialah YS (25) yang sempat bikin heboh penumpang pesawat Lion Air tujuan ke Malaysia. Bagaimana tidak, masih hangat kasus terorisme di Surabaya pria ini malah melakukan candaan tak pada tempatnya. Ya, YS mengaku membawa kalau ada bom di sekitar pesawat sehingga penerbangan pun harus ditunda.



Alhasil pilot dan kru pesawat harus melakukan pengecekan ulang jika benar apa yang dikatakan oleh YS. Akibat ulahnya ini penerbangan tujuan ke negeri Jiran harus tertunda selam tiga jam dan YS pun harus diamankan. Tentu saja bisa ada ancaman hukuman jika memang dirinya melakukan candaan seperti ini, apalagi kalau sampai tak ada bukti.

Gara-gara bercanda, banyak orang lompat dari pesawat

Dan yang paling terbaru dari kasus bercandaan tak pada tempatnya mengenai terorisme dan bom ini adalah yang dilakukan oleh Frantinus Nirigi. Tepatnya dalam pesawat Lion Air JT 687 pria ini mengatakan kalau dalam tasnya ada sebuah bom pada pramugari yang menghampiri. Padahal waktu itu sang pramugari sudah menyampaikan kalau bercanda bom pada areal penerbangan tidak dipebolehkan.



Hingga akhirnya pramugari pun menyampaikan masalah ini pada sang pilot. Namun setelah ditemui siapa sangka kalau beberapa penumpang lain sudah mendengarnya sehingga sampai ada yang keluar melalui pintu darurat. Alhasil Frantinus Nirigi harus diamankan dan ancaman hukuman pun menanti.

Bercanda memang tidak dilarang, namun kita mesti tahu tempat. Jangan sampai kejadian seperti yang terjadi di beberapa bandara ini terulang kembali. Apalagi candaan mengenai bom ini tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga orang lain.

No comments