5 Fakta KRI Ardadedali, Kapal Selam Indonesia yang Jaga Perairan RI Dari Penjajah Asing
5 Fakta KRI Ardadedali, Kapal Selam Indonesia yang Jaga Perairan RI Dari Penjajah Asing |
Pembelian kapal selam ini digunakan sebagai alat pertahanan militer, guna mengamankan laut Indonesia dari intervensi negara-negara asing. Selain memiliki kemampuan yang disesuaikan dengan kebutuhan TNI AL, KRI Ardadedali juga dilengkapi dengan teknologi perang yang sangat canggih. Seperti apa rupa kapal selam baru ini? Simak ulasan berikut.
Teknologi perang sesuai kebutuhan maritim Indonesia
Memiliki jangkauan hingga 18 kilometer, KRI Ardadedali dilengkapi dengan beragam kemampuan canggih untuk menghancurkan musuh-musuhnya. Menggunakan empat mesin diesel MTU 12V493, dimana jarak jelajahnya sanggup mencapai kecepatan 18.520 kilometer selama 50 hari. Bobotnya yang sebesar 1.400 ton, membuat alutsista laut ini bisa melaju 21 knot atau 38 kilometer per jam di bawah air. Cukup untuk bermanuver saat berada dalam kondisi perang di bawah air.
Jajaran senjata pemusnah yang bakal bikin musuh gentar
Tak lengkap rasanya jika luput dari bahasan soal spesifikasi senjata yang diusung KRI Ardadedali. Bukan main-main lho Sahabat Boombastis. Kapal selam ini ternyata dilengkapi dengan sistem ranjau laut dan rudal Harpoon UGM-84 pemusnah kapal permukaan. Selain itu, torpedo tipe 53 berdiameter 53 sentimeter dengan panjang 7,2 meter, dan berat 2.000 kilogram, siap dimuntahkan untuk melibas musuh di di dalam laut.
Nama kapal selam diambil dari panah milik anggota pandawa lima
Dalam epos Mahabarata, Pandawa Lima dikenal memiliki kesaktian yang luar biasa. Salah satunya adalah Arjuna yang dikenal berparas tampan dan memiliki pusaka berupa panah. Nah, senjata miliknya inilah yang disematkan kepada kapal selam Indonesia, KRI Ardadedali. Nama itu sendiri merupakan manifestasi bentuk dari salah satu mata anak panah milik Arjuna. Konon, senjata ini sanggup melumpuhkan musuh dengan seketika pada ajang pertempuran besar.
Menjadi armada laut ketiga bagi TNI-AL
Sesuai rencana, KRI Ardadedali menjadi kapal kedua setelah KRI Nagapasa yang lebih dulu tiba di tanah air pada Agustus 2017. Hal ini sesuai dengan harapan Menteri pertahananan (Menhan) Ryamizard Ryacudu yang ingin memperkuat sektor maritim. Total, ada lima kapal selam baru yang akan segera merapat ke jajaran TNI-AL untuk menerima panggilan tugas negara. Adapun kapal selam ketiga, yakni KRI Alugoro 405, sedianya akan dirakit oleh PT.PAL Surabaya sebagai bagian dari program Transfer of Technology (TOT).
Alutsista utama untuk tugas tertentu
Mengusung motto Kapal Selam RI “Tabah Sampai Akhir”, menjadi bukti bahwa alutsista laut ini hanya diawaki oleh prajurit-prajurit pilihan. Bahkan seluruh kru KRI Ardadeli juga diharuskan menjalani pelatihan selama 12 bulan untuk kegiatan operasional.
Berkapasitas 40 orang anggota TNI-AL, KRI Ardadedali diharapkan dapat mendukung Indonesia menjadi poros maritim dunia. Terlebih, kedatangan alutsista laut ini dalam rangka memenuhi minimum essential force untuk Angkatan Bersenjata RI. Terutama TNI-AL.
Bangga sekaligus gembira ya Sahabat Boomb. Dengan datangnya kapal selam baru ini, mudah-mudahan tak ada lagi negara tetangga yang berani bertindak lancang kepada wilayah kedaulatan Indonesia. Selamat datang KRI Ardadedali. Jalesveva Jayamahe!
Post a Comment